Film ini bercerita tentang perselisihan antara mantan sahabat masa kecil, yang terpisah karena kekuasaan. Ben Hur dan Messala. Yang satu bangsawan Yahudi, sedang satunya lagi pejabat Romawi, yang saat itu menjajah tanah Yudea. Setting waktunya bersamaan dengan jaman hidup Yesus, bahkan ditampilkan bagaimana kehidupan Ben Hur dipengaruhi oleh ajaran Yesus saat itu.
Cerita yang ditampilkan termasuk klasik, ya wajar saja, namanya juga film klasik. Persahabatan yang hancur karena egoisme, penganiayaan yang menimbulkan kebencian dan dendam, keberuntungan yang tertindas hingga dendam bisa dibalaskan dan berujung pada tewasnya si jahat. Ceritanya sendiri cukup panjang, namun tidak terkesan membosankan. Bagian pacuan kuda (kereta perang) adalah klimaks film ini dan merupakan bagian yang paling aku sukai. Ketegangannya begitu terasa, dan adegannya pun terasa orisinil, apalagi untuk ukuran film saat itu, dimana teknologi digital dengan segala bentuk visual effectnya belum semaju saat ini. Bahkan katanya bagian ini menghabiskan waktu sekitar 3 bulan sendiri. Lewat pacuan inilah Ben Hur membalas dendam terhadap Messala, setelah bertahun-tahun tersiksa oleh kebencian.
Namun cerita tidak berakhir di situ. Kebencian Ben Hur tidak segera berakhir. Kenyataan bahwa ibu dan adiknya tersingkir akibat penyakit kusta, membuat kebencian itu berkobar kembali, kali ini ditujukan kepada Romawi. Hingga akhirnya peringatan dari Esther membuatnya sadar. Satu teguran yang mengena adalah ketika Ester menyatakan bahwa kebencian yang dimiliki Ben Hur membuatnya tidak jauh berbeda dengan Messala. Sedikit demi sedikit kebencian itu mereda, dan hilang pada akhirnya ketika Ben Hur menyaksikan Yesus, yang pernah memberinya minum saat dia menjadi budak, disalibkan.
Teriakan pengampunan yang diucapkan Yesus menjelas wafatnya membuat Ben Hur sadar. “Aku merasa suaraNya melepaskan pedang dari tanganku.” Kebencian bagaikan pedang yang terhunus, yang siap melukai atau membunuh siapapun, tidak hanya musuh namun kadang orang-orang terdekat, bahkan diri sendiri. Kebencian dan dendam hanya akan menumbuhkan lingkaran kebencian dan dendam yang tidak akan berakhir. Hanya kasih dan pengampunan yang sanggup menghancurkan lingkaran itu.
Menskipun kebencian bisa membuat orang tetap bertahan hidup dan gigih menghadapi tekanan kehidupan (ini yang diungkapkan oleh Arius, konsul Romawi, saat Ben Hur menjadi budak di kapal perang), namun kebencian tetaplah merusak. Bahkan, kebencian kita pada seseorang, bisa mengubah kita menjadi seperti orang yang kita benci tersebut. Jadi apa gunanya? Sangat berat untuk menghapus kebencian, namun tidak mustahil. Tidak instant memang, perlu proses, seperti halnya Ben Hur juga butuh proses untuk bisa menyadari pentingnya pengampunan, ketika keadaan di sekelilingnya mendukung kebenciannya.
Sadar atau tidak sadar, kebencian hanya merugikan kita. Kita tidak bisa menikmati hidup dalam kebencian, begitu mudah menyalahkan orang lain, membuat sulit untuk bersyukur. Kebencian dapat membuat emosi kita tidak stabil, merusak hubungan dengan orang lain dan mengganggu kinerja kita. Ujung-ujungnya kita sendiri yang rugi. Bahkan kebencian bisa menjadi pemicu penyakit-penyakit fisik yang cukup fatal.
------------------------------------------------------------
Ukuran: 700 MB
Genre: Drama,Action
IMDB Rating: N / A
IMDB Link: Klik di sini
Sutradara Oleh: N / A
Dibintangi: Morgan Yusuf, Emily VanCamp
------------------------------------------------------------
Download Film Ben Hur (2010)
Part 1 - Part 2 - Part 3 - Part 4
(Link masih dalam perbaikan)